Syarah Aqidah Wasithiyah bagian 15

Diterbitkan: 26 Maret 2024


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم


Sifat Allah Al-izzah (kekuatan), Al-jalal (keagungan), Al-iqram (yang maha mulia)

Syaikhul islam ibnu taimiyah menukilkan firman Allah surat Al-munafiqun ayat 8:

“Mereka berkata, Sungguh, jika kita kembali ke Madinah (kembali dari perang Bani Mustalik), pastilah orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari sana. Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tidak mengetahui”.

didalam ayat ini Allah sedang berbicara tentang bantahan kepada orang-orang munafik yang ada di madinah. orang-orang munafik ini muncul setelah perang badr.

didalam ayat ini Allah mensifati dirinya dengan Al-izzah.

Al-izzah memiliki beberapa arti.

  1. Kekuatan
  2. Mengalahkan/selalu menang
  3. Yang memiliki kekuatan sehingga tidak ada yang bisa memberikan mudhorot
  4. Yang memiliki kemuliaan

Allah berfirman dalam surat Shad ayat 82: “(Iblis) menjawab, Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya

  • Allah memiliki sifat Al-jalal yang artinya keagungan.
  • Allah memiliki sifat Al-iqram yang artinya yang maha mulia.
    kemuliaan Allah ada dari 2 arah:
    • dari Allah yang memberikan kemuliaan bagi hamba-hambanya
    • hamba-hambanya memberikan pemuliaan kepada Allah

Dalil embagian tauhid menjadi 3

Allah berfirman dalam surat Maryam ayat 65: “(Dialah) Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan bersabarlah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah engkau mengetahui ada sesuatu yang sama dengan-Nya?”

dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa Allah tidak sama dengan apapun.

para ulama mengatakan bahwa ayat ini adalah dalil yang menjelaskan tentang pembagian tauhid menjadi 3. tauhid uluhiyah, tauhid rububiyah, dan tauhid asma wa sifat.

  • tauhid rububiyah adalah mengesakan Allah dengan perbuatan-perbuatan Allah.

    contoh: Allah menurunkan hujan, Allah menghidupkan & mematikan makhluk, Allah memberikan rezeki.

    dibagian ayat ini termasuk tauhid rububiyah (Dialah) Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya..

    konsekuensi dari mengimani tauhid rububiyah adalah tauhid uluhiyah.

  • tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah dengan perbuatan-perbuatan Hamba.
    dibagian ayat ini termasuk tauhid uluhiyah maka sembahlah Dia dan bersabarlah dalam beribadah kepada-Nya.

  • tauhid asma wa sifat adalah menetapkan untuk Allah nama-nama dan sifat-sifat Allah yang layak baginya.
    dibagian ayat ini termasuk tauhid asma wa sifat Apakah engkau mengetahui ada sesuatu yang sama dengan-Nya?

    sifat-sifat Allah ada 2

    1. Sifat Tsubutiyah adalah sifat yang ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam Al-Qur’an dan juga yang ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di dalam hadits-hadits beliau yang shahih.

      contohnya: Sifat melihat Allah, tangannya Allah, Mendengarnya Allah.

      sifat tsubutiyah ada 2 macam:

      • isbat mujmal yaitu penetapan secara umum

        contoh: ayat-ayat yang menjelaskan tentang keagungan Allah.

      • isbat mufassol yaitu penetapan secara rinci

        contoh: Allah melihat, Allah mendengar.

    2. Sifat Salbiyah/manfiyah adalah sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya atau tidak sesuai dengan kesempurnaan Dzat-Nya.

      contohnya: sifat memiliki anak, sifat mengantuk, sifat tidur.

      sifat salbiyah ada 2 macam:

      • nafiyut mujmal yaitu peniadaan secara umum

        contoh: surat al-ikhlas ayat 4 “Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”. disini kita menetapkan secara umum bahwa Allah itu maha esa.

      • nafiyut mufassol yaitu peniadaan secara rinci

        contoh: Allah tidak memiliki anak, Allah tidak mengantuk

    dan dibagian ayat ini disebut sifat manfiyah.

Allah berfirman dalam surat Al-baqarah ayat 22: “(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui.