kisah haula binti salabah datang kerumah nabi mengeluhkan masalah rumah tangganya, aisyah ada dikamarnya, haula dan nabi muhammad ada diruang tamu. Allah menurunkan ayat pada perkara haula tersbut dalam surat almujadilah. ayat 1 yang artinya “Sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu (Muhammad) tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah, dan Allah mendengar percakapan antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.”. aisyah mengatakan maha suci Allah yang pendengarannya meliputi segala suara yang ada dimuka bumi. padahal aisyah ada didekat haula dan nabi tapi aisyah sedikit mendengar dan sedikit tidak terdengar.
kisah haula ini ditetapkan dalam surat Al-mujadilah ayat 1.
Allah berfirman dalam surat Al-mujadilah ayat 1: “Sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu (Muhammad) tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah, dan Allah mendengar percakapan antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.”
didalam ayat ini Allah menetapkan sifat mendengar bagi Allah.
zihar adalah orang yang mengatakan ke istrinya Engkau seperti punggung ibuku. dan dizaman jahiliyah kalimat ini dianggap sebagai kalimat perceraian.
jika ada konflik antara suami istri, maka lebih baik diam, karena lidah ini sangat mudah menjerumuskan seorang kedalam kebinasaan. dalilnya:
Rasulullah bersabda: “Jika salah seorang di antara kalian marah, diamlah. (HR. Ahmad, 1: 239. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan lighairihi).”
Allah berfirman dalam surat Al-insan ayat 2: “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.”
dalam ayat ini Allah memberikan sifat pendengaran dan penglihatan kepada manusia.
Allah memiliki sifat kesamaan dengan manusia yang disebut Alqodru musytaroq. namun hakikat pendengaran & penglihatan antara Allah dan makhluk itu berbeda dan ini disebut Alqodru mukhtas/Alqodru mumayiz.
Alqodru musytaroq artinya = sisi kesamaan
Alqodru mukhtas/Alqodru mumayiz artinya = sisi perbedaan
apapun yang diucapkan manusia baik lirih maupun batin.
pendengaran Allah denagn maksud mengabulkan doa-doa yang diucapkan hambanya.
Mendengar dengan maksud mendengar suara ada tiga maksud:
Allah berfirman dalam surat Ali-imran ayat 181: Sungguh, Allah telah mendengar perkataan orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah itu miskin dan kami kaya.” Kami akan mencatat perkataan mereka dan perbuatan mereka membunuh Nabi-nabi tanpa hak (alasan yang benar), dan Kami akan mengatakan (kepada mereka), “Rasakanlah olehmu azab yang membakar!”
Allah berfirman dalam surat Taha ayat 46: Dia (Allah) berfirman, “Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku bersama kamu berdua, Aku mendengar dan melihat.
Allah berfirman dalam surat Al-mujadilah ayat 1: “Sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu (Muhammad) tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah, dan Allah mendengar percakapan antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.”
buah dari keimanan kita mengetahui bahwa Allah maha mendengar dan maha melihat, yaitu dapat membuat kita semakin hati-hati dalam menjalani hidup ini. kita harus hati-hati dalam berucap jangan sampai ucapan kita itu mendatangkan murkanya Allah, dan juga pada saat kita ingin melakukan sesuatu kita khawatir dilihat oleh Allah, Allah pasti melihatnya.