Kitab manhaj & aqidah

Diterbitkan: 19 November 2023


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم


Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan,” (QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 48)

pada setiap nabi diberikan minhaj/manhaj(sunnah) jalan yang lurus, yang akan diikuti setiap ummatnya. jika kita tidak mengikuti minhaj Rasulullah dipastikan kita akan tersesat. mengapa bisa tersesat ?

  • karna kita lahir dibawah nabi terakhir yakni nabi Muhammad ﷺ maka kita termasuk ke dalam ummat beliau
  • kalau kita lahir dijaman nabi Isa عَلَیهِ‌ السَّلام maka kita harus mengikuti beliau. begitu seterusnya.

nabi dan rasul lahir kedunia menjelaskan 2 hal yakni mentauhidkan allah, dan manhaj.

hadits terkait 72 kelompok masuk neraka dan 1 kesurga, 1 nya ini yaitu jamaah, apa maksud jamaah ini mkasudnya adalah sahabat. mereka yang memiliku ilmu langsung dari Rasulullah. jadi jika kita ingin mengikuti manhaj haq kita harus ikuti cara beragama yang benar dari Rasulullah sesuai pemahaman sahabat.

ithra

ithra artinya berlebihan dan melampauai batas dalam memuji atau meninggikan sesorang atau memuji nabi muhammad dengan cara yang bathil, seperti sujud kepada nabi, atau mengatakan jka nabi mengetahui perkara yg ghaib. berikut adalah ayat tentang larangan ithra:

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sungguh, Al-Masih ‘Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan, ‘(Tuhan itu) tiga’, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Dia dari (anggapan) mempunyai anak. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung.” (QS. An-Nisa’ 4: Ayat 171)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu berlebih-lebihan dengan cara yang tidak benar dalam beragama. Dan janganlah kamu mengikuti keinginan orang-orang yang telah tersesat dahulu dan (telah) menyesatkan banyak (manusia), dan mereka sendiri tersesat dari jalan yang lurus.” (QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 77)

contoh untuk ayat ini misalnya, allah menentukan shalat dzuhur 4 rakaat, kita malah shalat 5 rakaat. dari ayat ini juga kita dilarang mengikuti orang atau ulama” yang sudah tersesat.

dari umar radiallahuanhu, Rasulullah bersabda: janganlah kamu memujiku berlebihan sampai melampauai batas dari apa yang telah ditemtukan dalam agama. (tidak boleh menyembah Rasulullah, tidak boleh disamakan dengan Allah), kita cukup dengan mengimaninya, dan mengikutinya.

kuburiyyun (para penyembah kubur) Rasulullah bersabda: laknat allah untuk yahudi dan nasrani karena telah menjadikan kubur nabi nabi mereka sebagai sesembahan.

maksud dari menjadikan kubur menjadi masjid iyalah:

  1. membangun masjid dikuburan atau disekitar kubur.
  2. mengubur mayit dimasjid atau disekitar masjid atau dihalaman masjid. karena antara kuburan dan masjid tidak boleh kumpul bersama harus ada jalan yang memisahkan. lalu bagaimana dengan kubur nabi muhammad yang ada di masjid nabawi, jawabannya itu bukan area masjid, itu adalah rumah aisyah, dan nabi meninggal dirumah tsb. dan juga para nabi punya kekhususan yakni dimana mereka wafat maka mereka dikubur ditempat tsb.
  3. menjadikan tempat kubur yang dikeramatkan, dipuja, tempat perayaan.
  4. sujud kepada kuburan, dan kubur ditawafi.
  5. shalat menghadap kuburan.